Kini masanya terbuka segala pekung
tertanggal segala topeng calitan
terzahir sudah siapa yang tepu iman
siapa yang gersang tangisan
Kalam lidah senantiasa manis
berkumat-kamit konon meratapi
sedang hati aduhai kusam pudar
petanda jiwa bergulatan dosa
Hati tak kan bisa menipu
Bahkan Tuhan itu tidak jahil
dalam mengerti hidup hamba-Nya
nikmat Tuhan yang sering didustakan
Menangislah wahai jiwa
sedu sedan itu boleh jadi dua
dusta semata supaya dilihat hebat
benar petanda terbuka mata hakiki
Mohon mu tidaklah dilupa
namun sayang sepi keikhlasan
hanya bibir basah terkumat-kamit
penat lelah sia-sia
menyesali itu hak kamu
meratapi itu hal kamu
kembali itu pilihan kamu
yang pasti redha bukan milikmu
Mungkin pertemuan ini bukan yang terakhir
kerna itu mohon dihadirkan kembali
mahu benar bermesra lagi
bejana rahmat melimpahkan taqwa
Tuhan,
andainya aku mungkiri
hanya Engkau Maha Mengerti
andainya aku khianati
hanya Engkau Maha Mengampuni
Ramadhan mahu mengundur diri
meski aku banyak mengasarimu
kau tetap muncul memberi
menghulur ruang bekal abadi
Selamat berpisah Ramadhan
Aku sekadar kelu
buntu dalam hiba
memandang engkau pergi...
tertanggal segala topeng calitan
terzahir sudah siapa yang tepu iman
siapa yang gersang tangisan
Kalam lidah senantiasa manis
berkumat-kamit konon meratapi
sedang hati aduhai kusam pudar
petanda jiwa bergulatan dosa
Hati tak kan bisa menipu
Bahkan Tuhan itu tidak jahil
dalam mengerti hidup hamba-Nya
nikmat Tuhan yang sering didustakan
Menangislah wahai jiwa
sedu sedan itu boleh jadi dua
dusta semata supaya dilihat hebat
benar petanda terbuka mata hakiki
Mohon mu tidaklah dilupa
namun sayang sepi keikhlasan
hanya bibir basah terkumat-kamit
penat lelah sia-sia
menyesali itu hak kamu
meratapi itu hal kamu
kembali itu pilihan kamu
yang pasti redha bukan milikmu
Mungkin pertemuan ini bukan yang terakhir
kerna itu mohon dihadirkan kembali
mahu benar bermesra lagi
bejana rahmat melimpahkan taqwa
Tuhan,
andainya aku mungkiri
hanya Engkau Maha Mengerti
andainya aku khianati
hanya Engkau Maha Mengampuni
Ramadhan mahu mengundur diri
meski aku banyak mengasarimu
kau tetap muncul memberi
menghulur ruang bekal abadi
Selamat berpisah Ramadhan
Aku sekadar kelu
buntu dalam hiba
memandang engkau pergi...