Semakin lara kita didera bara—
kita laungkan juga pesan merdeka:
Demokrasi sebenderang mentari
sehasrat hajat semurni harga diri.
Lama resah kita—demokrasi luka;
lama duka kita—demokrasi lara.
Demokrasi yang angkuh, kita cemuhi;
suara bebas yang utuh, kita idami!
Dua abad lalu Sam Adams berseru:
(di Boston dijirus teh ke laut biru):
Tak diperlu gempita sorak yang gebu,
diperlu hanya unggun api yang syahdu.
Kini menyalalah unggun sakti itu;
kini merebaklah nyala unggun itu.
24—25, 6.11. A. SAMAD SAID
Unggun Bersih by A Samad Said
"Saya fikir puisi sekarang sudah diterima sebagai alat berkesan sebagai senjata. Dulu puisi ini untuk menghibur-hiburkan saja, sekarang rupanya puisi sudah mendapat perhatian yang amat luar biasa." - Sasterawan Negara A. Samad Said
1 ulasan:
sekuntum bunga puisi tak sangka ada ratusan ribu duri peruntuh tirani..
Allahuakbar...
Catat Ulasan