Manusia tidak pernah lari dari rasa gundah, juga tidak dapat lari dari kesilapan. Setiap hari, atau setiap jam yang dilalui, akan ada kekurangan gerak laku yang akhirnya mengundang kerunsingan jiwa. Tiada satu kerehatan yang boleh melegakan rasa kusut itu melainkan hadirnya hembusan yang mententeramkan.
Saat paling nikmat bagi seorang hamba apabila kepala yang dimahkotakan tinggi, akhirnya dijatuhkan menyembah bumi, dahi mengucup tanah, tempat asal manusia diciptakan.
Kala itu, renungi sanubari dan tanyakan pada diri, di mana letaknya Allah dalam hati kita. Adakah hanya ada waktu kita bermuram durja, dan akan lenyap tatkala hati lalai dengan hambatan dunia dan pergaulan manusia.
Ketahuilah, Allah sudah memberi kita nafas kehidupan. Suatu pemberian anugerah yang tak terbandingkan. Maka tidak dapat tidak peranan kita tidak lain kecuali membesarkan ta'abud hakiki kepada Allah.
Saat paling nikmat bagi seorang hamba apabila kepala yang dimahkotakan tinggi, akhirnya dijatuhkan menyembah bumi, dahi mengucup tanah, tempat asal manusia diciptakan.
Kala itu, renungi sanubari dan tanyakan pada diri, di mana letaknya Allah dalam hati kita. Adakah hanya ada waktu kita bermuram durja, dan akan lenyap tatkala hati lalai dengan hambatan dunia dan pergaulan manusia.
Ketahuilah, Allah sudah memberi kita nafas kehidupan. Suatu pemberian anugerah yang tak terbandingkan. Maka tidak dapat tidak peranan kita tidak lain kecuali membesarkan ta'abud hakiki kepada Allah.
Allah sebelum mengajak kita berzikir, sudah menjadikan alam semesta ini fitrah dalam berzikir. Alam semesta berzikir ke hadrat Allah, mengagungkan Nama Allah, melebihi manusia. Maka tersisalah jiwa kita yang sering sepi dengan zikrullah. Jika ada sekalipun, hanya pada masa-masa tertentu dan terhad sahaja. Sungguh mengaibkan diri sendiri.
Hidup di dunia sememangnya tidak kekal lama. Maka bertebaranlah merenung maksud Cinta Tuhan. Dan sujudlah kepada sumber Cinta dengan rasa rendah dan khusyuk, moga-moga ia berhasil menenggelamkan jiwa ke dalam lautan ketenangan yang mendamaikan.
"Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu (Allah) dan jadilah kamu dari golongan orang-orang yang sujud".
Hidup di dunia sememangnya tidak kekal lama. Maka bertebaranlah merenung maksud Cinta Tuhan. Dan sujudlah kepada sumber Cinta dengan rasa rendah dan khusyuk, moga-moga ia berhasil menenggelamkan jiwa ke dalam lautan ketenangan yang mendamaikan.
"Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu (Allah) dan jadilah kamu dari golongan orang-orang yang sujud".
p/s: Mencari-cari ruang untuk memujuk hati yang kian menggelepar minta dita'adibkan dengan kesantunan ruhiyyah, kala fatrah peperiksaan yang menyempit. Mohon diberi kelapangan oleh Allah.